Senin, 24 Maret 2014

PERHITUNGAN DOSIS OBAT

Power Point (ppt) Cara Penghitungan dosis obat ... semoga bermanfaat...
Selamat belajar!!







Download PPT : Klik Disini

Konsep Dasar Farmakologi

Power Point (ppt) Konsep Dasar Farmakologi ... semoga bermanfaat...
Selamat belajar!!







Download PPT : Klik Disini
jangan lupa download  
 klik disini

Video: Prosedur Pengambilan Darah Untuk Pemeriksaan (1)



Allah swt secara maknawi hanya ada dalam hati kita dan jika hati kita cukup bersih, keberadaan dan kedekatan-Nya  akan kita rasakan dalam hati. Kedekatan diri kita dan Tuhan hanya kita lah yang mengetahuinya.~Ferdhy Febryan, Boost Your Potentials!
***

Pengambilan Darah Arteri

Pengertian
Pengambilan darah arteri dilakukan untuk memeriksa gas darah arteri (GDA), yaitu menilai ada tidaknya gangguan keseimbangan asam basa yang disebabkan oleh gangguan respiratorik atau gangguan metabolik.

Tujuan

  1. Diagnostik
  2. Mengetahui oksigenasi dan CO2
  3. Membedakan keseimbangan asam basa tubuh pasien

Alat dan bahan
  1. Spuit sesuai dengan ukuran, yang berisi heparin 0,1 cc
  2. Kapas alkohol dalam tempatnya
  3. Penutup jarum dari karet
Prosedur Kerja
  1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
  2. Cuci tangan
  3. Ambil spuit sesuai ukuran (5 ml) kemudian isi dengan heparin 0,1 cc. Basahi bagian dalam spuit dengan heparin dengan cara mengguncangkannya.
  4. Tentukan arteri yang akan diambil darahnya
  5. Pasang penompang/bantalan bila mengambil darah arteri pada pergelangan tangan
  6. Lakukan desinfeksi pada daerah yang akan ditusuk/ diambil darah dengan kapas alkohol
  7. Raba arteri dengan jari tangan yang setelah dilokalisasi. Arteri disusuk dengan jarum pada posisi tegak lurus, ambil darah sebanyak 2,5-5 cc atau sesuai program
  8. Setelah darah diambil, tutup spuit dengan penutup kedap udara (penutup karet)
  9. Berikan tekanan pada daerah yang ditusuk selama 2-5 menit
  10. Isi formulir permintaan GDA dan kirim ke laboratorium dengan segera
  11. Catat tanggal pengambilan dan respons pasien.
  12. Cuci tangan

Video: 

Sumber:
  1. Hidayat, A Aziz Alimul & Musrifatul Uliyah.2004.Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia.Jakarta:EGC
  2. http://berkaskep.blogspot.com/2012/10/prosedur-pengambilan-darah-arteri.html diakses pada 28/12/12 jam 10.12 wib
  3. http://www.youtube.com/ dengan kata pencarian "Arterial Blood Gas Sample" diakses pada 28/12/12 jam 10.12 wib

Video: Tehnik Pemasangan Kateter Urin (Foley Catheter) Pada Pria dan Wanita


Tehnik Pemasangan Kateter

PENGERTIAN
Kateterisasi urine adalah memasukkan selang karet atau plastik melalui uretra kedalam kandung kemih. Pemasangan kateter urine adalah dengan melakukan insersi kateter Folley / Nelaton melalui uretra ke muara kandung kemih untuk mengeluarkan urine.


TUJUAN
1. Memulihkan / mengatasi retensi urine akut / kronis.
2. Pengaliran urine untuk persiapan operasi atau pasca operasi.
3. Menentukan jumlah urine sisa setelah miksi.
4. Mengambil spesimen urine steril untuk pemeriksaan diagnostik.
5. Monitoring urine output secara ketat.
6. Menghilangkan distensi kandung kemih

PERSIAPAN KATETERISASI URIN

a. Persiapan pasien

  1. Mengucapkan salam terapeutik
  2. Memperkenalkan diri
  3. Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang prosedur dan tujuan tindakan yang akan dilaksanakan.
  4. Penjelasan yang disampaikan dimengerti klien/keluarganya
  5. Selama komunikasi digunakan bahasa yang jelas, sistematis serta tidak mengancam.
  6. Klien/keluarga diberi kesempatan bertanya untuk klarifikasi
  7. Privasi klien selama komunikasi dihargai.
  8. Memperlihatkan kesabaran , penuh empati, sopan, dan perhatian serta respek selama berkomunikasi dan melakukan tindakan
  9. Membuat kontrak (waktu, tempat dan tindakan yang akan dilakukan)

b. Persiapan alat
  1. Bak instrumen berisi : 
    1. Poly kateter sesuai ukuran 1 buah (klien dewasa yang pertama kali dipasang kateter biasanya dipakai no. 16)
    2. Urine bag steril 1 buah
    3. Pinset anatomi 2 buah
    4. Duk steril
    5. Kassa steril yang diberi jelly
  2. Sarung tangan steril
  3. Kapas sublimat dalam kom tertutup
  4. Perlak dan pengalasnya 1 buah
  5. Sampiran
  6. Cairan aquades atau Nacl
  7. Plester
  8. Gunting verband
  9. Bengkok 1 buah
  10. Korentang pada tempatnya
PROSEDURE KATERISASI URIN
  1. Pasien diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan, kemudian alat-alat didekatkan ke klien
  2. Pasang sampiran
  3. Cuci tangan
  4. Pasang pengalas/perlak dibawah bokong klien
  5. Pakaian bagian bawah klien dikeataskan/dilepas, dengan posisi klien terlentang. Kaki sedikit dibuka. Bengkok diletakkan didekat bokong klien
  6. Buka bak instrumen, pakai sarung tangan steril, pasang duk steril, lalu bersihkan alat genitalia dengan kapas sublimat dengan menggunakan pinset.
  7. Bersihkan genitalia dengan cara : Penis dipegang dengan tangan non dominan penis dibersihkan dengan menggunakan kapas sublimat oleh tangan dominan dengan gerakan memutar dari meatus keluar. Tindakan bisa dilakukan beberapa kali hingga bersih. Letakkan pinset dalam bengkok
  8. Ambil kateter kemudian olesi dengan jelly. Masukkan kateter kedalam uretra kira-kira 10 cm secara perlahan-lahan dengan menggunakan pinset sampai urine keluar. Masukkan cairan Nacl/aquades 20-30 cc atau sesuai ukuran yang tertulis. Tarik sedikit kateter. Apabila pada saat ditarik kateter terasa tertahan berarti kateter sudah masuk pada kandung kemih
  9. Lepaskan duk, sambungkan kateter dengan urine bag. Lalu ikat disisi tempat tidur
  10. Fiksasi kateter
  11. Lepaskan sarung tangan
  12. Klien dirapikan kembali
  13. Alat dirapikan kembali
  14. Mencuci tangan
  15. Melaksanakan dokumentasi :
    1. Catat tindakan yang dilakukan dan hasil serta respon klien pada lembar catatan klien
    2. Catat tanggal dan jam melakukan tindakan dan nama perawat yang melakukan dan tanda tangan/paraf pada lembar catatan klien
Video Pemasangan Kateter Urin Pada Pria


Video Pemasangan Kateter Urin Pada Wanita


Sumber:
  1. http://nswahyunc.blogspot.com/2012/04/sop-memasang-kateter-urine-pada-pria.html diakses pada tanggal 19/12/2012 jam 02.30 wib
  2. http://nursingbegin.com/prosedur-kateterisasi-urine-pada-pria/ diakses pada tanggal 19/12/2012 jam 02.30 wib
  3. http://medicalsham.blogspot.com/2012/10/katerisasi.html diakses pada tanggal 19/12/2012 jam 02.30 wib
  4. http://www.youtube.com/ dengan kata pencarian "cara pemasangan kateter pada pria dan wanita" diakses pada tanggal 19/12/2012 jam 02.30 wib

Windows XP CHKDSK (Disk Error Checking)

This is a in-built utility that checks installed Hard-Drives for problems and attempts to repair any of the following that may have occurred:
  • Bad Sectors
  • Lost Clusters
  • Cross-Linked Files
  • Directory Errors
It can be run either in Command Line mode or Graphical Mode. 

Note: Another method for this utility to be implemented is via the Recovery Console

Overall Description:

CHKDSK is a routine part of good machine maintenance. CHKDSK inspects and repairs file and folder integrity and the physical structure of a disk, correcting corruptions that can occur after system crash/freezes, power glitches, physical jarring and incorrectly turning off of the machine.

CHKDSK is most often useful just before running Disk Defragmentation because the Disk Defrag process may not be able to complete if file errors exist. It is also a good idea to run CHKDSK prior to installing any Service Pack.

Note: All physical hard drives have a small number of bad-sectors even when new. If CHKDSK regularly identifies additional bad-sectors or a large numbers of bad-sectors, it could be an early indicator predicting hard drive failure. If you find this to be the case with your machine's hard drive, consider data and file back-up solutions, run manufacturer's disk-health utilities and anticipate the possible need to replace the hard drive.

CHKDSK and Disk Defragmentation can be routinely run once monthly or every few months. More frequent scheduling is ordinarily not necessary and would only contribute to wear and tear of your hard drive. Some users run CHKDSK and Disk Defrag weekly. Your machine's needs and benefit from maintenance may vary.

CHKDSK may take from 30-40 minutes, up to a few hours, depending upon the size of your hard drive and the number of files installed or save on it. 

Note: For this tutorial, it is assumed that C: is your Windows XP boot disk or partition. 
If yours is different, replace C: in the following tutorial with the correct drive letter.

Graphical Mode:

Note: The images below denote both Windows Classisc style and Windows XP style.

Click on Start >> My Computer >> Right click on the C\: Drive icon - (Local Disk (C:) and select Properties 

The following window will appear:

 

Now click on the Tools tab. The following window will appear:

 

Now click on the Check Now... tab. The following window will appear:

 

Select both check disk options and click on Start. Your computer will respond with:

 Reduced: 95% of original size [ 718 x 124 ] - Click to view full image


 Reduced: 94% of original size [ 719 x 134 ] - Click to view full image


Click on the Yes button.

Next, click on Start >> Turn Off Computer >> Restart

Note: Upon Reboot(Restart), CHKDSK will start and carry out the repairs required.

You should see a screen like this just after the Post(power on self test) screen: 



Note: Do not touch either the keyboard or Mouse, otherwise the CHKDSK will be canceled and you computer will continue to boot-up as normal.

Note: When CHKDSK has completed its scans, the machine will proceed to load and Boot to Windows, without need for the user to take any action. 

Command Line Mode:

This can be run with two different "parameter switches": ( /f or /r )

To repair errors without scanning the volume for bad sectors, at the command prompt, type CHKDSK volume: /Fand then press ENTER.

To repair errors, locate bad sectors, and recover readable information, at the command prompt, type CHKDSK volume: /R and then press ENTER/R presumes to include actions of /F and adds sector recovery. /R is more thorough therefore scans take longer.
Note: /r is the recommended switch to use.
  • Click Start > Run... then type in CMD and click on OK.
  • At the Command Prompt C:\ > type the following: chkdsk c: /r and hit the Enter/Return key.
    Note: chkdsk c: /r presumes that the disk upon which you wish to run Error Checking is your C: Drive (most often)
  • When prompted with:
QUOTE
CHKDSK cannot run because the volume is in use by another process
Would you like to schedule this volume to be checked next time the system
restarts (Y/N)
  • Hit the key then at the Command Prompt C:\ >
  • Type in EXIT and and hit the Enter/Return key.
  • Now Reboot(Restart) your computer.
Note: Upon Reboot(Restart), CHKDSK will start and carry out the repairs required.

You should see a screen like this just after the Post(Power On Self Test) screen: 



Note: Do not touch either the keyboard or mouse, otherwise the CHKDSK will be canceled and you computer will continue to boot-up as normal.

Note: When CHKDSK has completed its scans, the machine will proceed to load and Boot to Windows, without need for the user to take any action.

Video: Cara Pemasangan Infus Intravena


Pemasangan Infus Intravena

Pemasangan Infus adalah pemberian sejumlah cairan ke dalam tubuh melalui sebuah jarum ke dalam pembuluh vena (pembuluh balik) untuk menggantikan cairan atau zat-zat makanan dari tubuh.Pemasangan infus dilakukan pada pasien yang memerlukan masukan cairan melalui intravena yang mengalami pengeluaran cairan atau nutrisi yang berat, dehidrasi, dan syok.



TUJUAN PEMASANGAN INFUS

  • Mempertahankan atau mengganti cairan tubuh yang menganung air, elektrolit, vitamin, protein lemak, dan kalori yang tidak dapat dipertahankan secara adekuat melalui oral
  • Memperbaiki keseimbangan asam basa
  • Memperbaiki volume komponen-komponen darah
  • Memberikan jalan masuk untuk pemberian obat-obatan kedalam tubuh
  • Memonitor tekan Vena Central (CVP)
  • Memberikan nutrisi pada saat system pencernaan di istirahatkan.

PASIEN SEPERTI APA YANG HARUS DILAKUKAN PEMASANGAN INFUS?

  • Keadaan emergency (misal pada tindakan RJP), yang memungkinkan pemberian obat langsung ke dalam Intra Vena
  • Untuk memberikan respon yang cepat terhadap pemberian obat (seperti furosemid, digoxin)
  • Pasien yang mendapat terapi obat dalam dosis besar secara terus-menerus melalui Intra vena
  • Pasien yang membutuhkan pencegahan gangguan cairan dan elektrolit
  • Pasien yang mendapatkan tranfusi darah
  • Upaya profilaksis (tindakan pencegahan) sebelum prosedur (misalnya pada operasi besar dengan risiko perdarahan, dipasang jalur infus intravena untuk persiapan jika terjadi syok, juga untuk memudahkan pemberian obat)
  • Upaya profilaksis pada pasien-pasien yang tidak stabil, misalnya risiko dehidrasi (kekurangan cairan) dan syok (mengancam nyawa), sebelum pembuluh darah kolaps (tidak teraba), sehingga tidak dapat dipasang jalur infus.
  • Untuk menurunkan ketidaknyamanan pasien dengan mengurangi kebutuhan dengan injeksi intramuskuler.
Vena bagian mana saja yang boleh dipasang infus?
Pemberian cairan melalui infuse dengan memasukkan ke dalam vena (pembuluh darah pasien) diantaranya vena lengan (vena safalika basilica dan mediana kubiti), pada tungkai (vena safena), atau pada vena yang ada di kepala, seperti vena temporalis frontalis ( khusus untuk anak-anak).
Pemasangan infus tidak dianjurkan pada daerah yang mengalami luka bakar, lengan pada sisi yang mengalami mastektomi (aliran balik vena terganggu), lengan yang mengalami edema, infeksi, bekuan darah, atau kerusakan kulit.

Prosedur pemasangan infus

Alat yang harus disiapkan:
  • Standar infuse
  •  Set infuse
  • Cairan sesuai program medic
  •  Jarum infuse dengan ukuran yang sesuai
  • Pengalas
  • Torniket
  • Kapas alcohol
  • Plester
  • Gunting
  • Kasa steril
  • Betadin
  • Sarung tangan
Prosedur kerja:
  •  Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
  • Cuci tangan
  • Hubungkan cairan dan infus set dengan memasukkan ke bagian karet atau akses selang ke botol infuse
  • Isi cairan ke dalam set infus dengan menekan ruang tetesan hingga terisi sebagian dan buka klem slang hingga cairan memenuhi selang dan udara selang keluar
  • Letakkan pangalas di bawah tempat ( vena ) yang akan dilakukan penginfusan
  • Lakukan pembendungan dengan torniker ( karet pembendung ) 10-12 cmdi atas tempat penusukan dan anjurkan pasien untuk menggenggam dengan gerakan sirkular ( bila sadar )
  • Gunakan sarung tangan steril
  • Disinfeksi daerah yang akan ditusuk dengan kapas alcohol
  • Lakukan penusukan pada vena dengan meletakkan ibu jari di bagian bawah vena da posisi jarum ( abocath ) mengarah ke atas
  • Perhatikan keluarnya darah melalui jarum ( abocath / surflo ) maka tarik keluar bagian dalam ( jarum ) sambil meneruskan tusukan ke dalam vena
  • Setelah jarum infus bagian dalam dilepaskan atau dikeluarkan, tahan bagian atas vena dengan menekan menggunakan jari tangan agar darah tidak keluar. Kemudian bagian infus dihubungkan atau disambungkan dengan slang infuse
  • Buka pengatur tetesan dan atur kecepatan sesuai dengan dosis yang diberikan
  • Lakukan fiksasi dengan kasa steril
  • Tuliskan tanggal dan waktu pemasangan infus serta catat ukuran jarum
  • Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
Prinsip pemasangan infus
Prinsip pemasangan infus pada pediatric (anak)
  • Karena vena klien sangat rapuh, hindari tempat-tempat yang mudah digerakkan atau digeser dan gunakan alat pelindung sesuai kebutuhan (pasang spalk kalau perlu)
  • Vena-vena kulit kepala sangat mudah pecah dan memerlukan perlindunga agar tidak mudah mengalami infiltrasi (biasanya digunakan untuk neonatus dan bayi)
  • Selalu memilih tempat penusukan yang akan menimbulkan pembatasan yang minimal
Prinsip pemasangan infuse pada lansia
  • Pada klien lansia, sedapat mungkin gunakan kateter/jarum dengan ukuran paling kecil (24-26). Ukuran kecil mengurangi trauma pada vena dan memungkinkan aliran darah lebih lancar sehingga hemodilusi cairan intravena atau obat-obatan akan meningkat.
  • Kestabilan vena menjadi hilang dan vena akan bergeser dari jarum (jaringan subkutan lansia hilang). Untuk menstabilkan vena, pasang traksi pada kulit di bawah tempat insersi
  • Penggunaan sudut 5 – 15 ° saat memasukkan jarum akan sangat bermanfaat karena vena lansia lebih superficial
  • Pada lansia yang memiliki kulit yang rapuh, cegah terjadinya perobekan kulit dengan meminimalkan jumlah pemakaian plester.
Video: Cara Pemasangan Infus














Sumber: 
  1. http://www.healthyrecipesdiary.org/pemasangan-infus-intravena/ di akses pada tanggal 18/12/2012 pada jam 09.30 WIB
  2. http://youtube.com/ dengan kata pencarian "cara pemasangan infus intravena" di akses pada tanggal 18/12/2012 jam 09.15 WIB

Download Murattal Al Quran 30 Juz Dari Para Qori dan Syaikh Terkenal Format Mp3 yang Terlengkap


Memasuki bulan Ramadhan, berarti kita memasuki juga bulannya Al-Qur'an. Pada bulan ini, membaca Al-Qur'an sepertinya menjadi sebuah keharusan bagi setiap orang yang benar-benar menjalankan ibadah puasa. Rasanya bulan Ramadhan tanpa membaca Al-Qur'an, ibarat sayur tanpa garam. Ada sesuatu yang sangat penting, hilang begitu saja. Bukankah membaca 1 huruf saja berarti akan mendapat pahala 1. Apalagi pada bulan Ramadhan 1 huruf pahalanya bisa mencapai 70. Gimana kalau 1 ayat, atau 1 Surah, bahkan 1 atau 30 Juz? Wah, gak bisa dihitung degh. Begitu pula dengan mendengar orang yang membaca Al-Qur'an, pahala yang kita dapatkan hampir sama dengan yang membaca. Oleh karena itu, pada halaman ini saya akan memberikan link Download Murattal Al Quran 30 Juz Dari Para Qori dan Syaikh Terkenal Format Mp3 yangTerlengkap.



Silakan klik link download di bawah ini, untuk menuju ke halaman download Qori maupun Syaikh yang ingin anda download bacaan Al-Qur'annya.


No
DAFTAR QORI DAN SYAIKH
  Download
1
Abdul Aziz Ibn Abdullah Ibn Mohammad Al Ahmad
2
Abdul Razaq bin Abtan al-Dulaimi [Mujawwad]
3
Abdullah Al Mathrood
4
Abdullah Ali Jabir [Studio]
5
Abdullah Awad al-Juhani
6
Abdullah Basfar
7
Abdullah Khayat
8
AbdulWadud Haneef
9
Abdur Rahman as-Sudais
10
Abdur-Rashid Sufi [Khalaf]
11
Abu Bakr al-Shatri
12
Ahmed ibn Ali al-Ajmy
13
Al-Hussaynee Al-’Azzazzee (Bersama Anak-anak)
14
Ali Abdur-Rahman al-Huthaify علي عبد الرحمن الحذيفي
15
Fares Abbad
16
Hani Abdurrahim Ar Rifai
17
Mahmud Khalil Al-Husariy
18
Muhammad Abdul Karim
19
Muhammad Jibril
20
Muhammad Siddeeq al-Minshawi [Mujawwad]
21
Nabil Ar Rifai
22
Saad El Ghamidi
DOWNLOAD
23
Salah Bukhatir
24
Su’ud Ash Shuraim
DOWNLOAD
25
Sudays dan Shuraim
DOWNLOAD